Goresan pada mobil terjadi karena banyak hal, mulai dari kecelakaan ringan, menyerempet suatu benda atau ulah tangan usil manusia. Adanya goresan ini tentu dapat membuat tampilan mobil jadi tidak bagus lagi. Adapun macam-macam goresan itu antara lain:
1. Baret Dalam
Goresan pada kategori baret dalam sudah dibilang parah. Baret pada jenis ini dapat merusak susunan cat pada bodi mobil yang dapat dilihat secara jelas. Jenis baret ini biasanya terjadi karena kecelakaan berat atau menyerempet kendaraan lainnya, sehingga membuat lapisan dasar mobil menjadi rusak, termasuk logam yang ada pada bagian bodi mobil.
2. Baret Ringan
Goresan pada jenis ini dapat terlihat jelas, walaupun tidak terlalu merusak susunan cat pada mobil. Tapi tetap saja, baret ini akan membuat tampilan mobil terlihat buruk. Goresan ini biasanya terjadi akibat terkenan ranting atau pohon.
3. Baret Halus
Pada jenis ini, baret tidak terlalu merusak cat mobil, sebab goresannya cukup kecil dan hampir tidak terlihat. Goresan ini dapat terjadi akibat tidak sengaja terkena benda tajam seperti kuku.
Cara mengatasinya bisa dilakukan dengan cara :
1. Cutting/Kompon
Cara paling efektif hilangkan baret mobil adalah dengan menggunakan kompon. Kandungan zat abrasif pada kompon dapat menghaluskan baret, sehingga membuat bodi pada mobil terlihat lebih halus. Produk tipe kompon sangatlah cocok untuk menghilangkan goresan yang tidak terlalu dalam.
Kompon mengandung zat pemoles yang bersifat abrasif dan digunakan oleh banyak orang untuk berbagai hal, misalnya mengatasi goresan kecil atau memoles setelah proses perbaikan/pengecatan ulang. Berhubung kompon bersifat mengikis cat mobil untuk menghilangkan goresan, kita tetap perlu berhati-hati saat memakainya karena akan membuat lapisan cat mobil semakin tipis. Kompon sangat cocok digunakan untuk menghilangkan goresan yang dangkal, bukan goresan dalam.
2. Polishing
Polishing adalah tahap detailing yang bertujuan untuk menghilangkan atau menutupi cacat-cacat di permukaan cat kendaraan, serta menghaluskan permukaan kendaraan. Polishing biasanya dilakukan setelah compounding, sanding (pengamplasan), atau proses sejenisnya yang bersifat mengikis lapisan clear coat.
Hal ini bertujuan untuk menghilangkan cacat minor yang yang mungkin terjadi saat proses pengikisan. Beberapa produk polishing memiliki kemampuan micro-abrasive, yakni melakukan pengikisan sangat tipis pada permukaan clear coat. Produk polishing lainnya mempunyai sifat filler, yakni mengisi permukaan clear coat yang tak rata agar lebih halus.